REVIEW 5
ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KREDIT USAHA KECIL (KUK) DI
KOPERASI SIMPAN PINJAM LIMA JAYA GROUP SURABAYA
Oleh:
Budi
Prabowo
(Ilmu Adm.
Bisnis FISIP-UONV Jatim)
Abstrak
Moto koperasi dari
rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat sangat membantu dalam perekonomian bangsa
untuk saat ini ditengah krisis ekonomi global yang terjadi, karena memberikan
pinjaman kredit/modal yang cukup, mudah. Dalam perkengbangannya, koperasi
mengalami kemajuan yang pesat, salah satu bentuk koperasi yang banyak diminati
saat ini adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
Penelitian ini
menggunakan data primer dengan variable-variabel yaitu pelayanan, fasilitas,
prosedur yang bertujuan untuk menganalisis baik bersifat silmultan maupun
parsial terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan basil regresi linier berganda
maka pelayanan, fasilitas dan prosedur berpengaruh secara srimulat dan parsial
sehingga basil uji hipotesis dapat diterima.
Pendahuluan
Dewasa ini kehidupan
perekonomian bangsa-bangsa didunia mengalami cobaan yaitu dengan adanya krisis
ekonomi global, hal ini sangat mempengaruhi seluruh sektor perekonomian di
seluruh dunia termasuk Indonesia. Banyak perusahaan-perusahaan yang gulung
tikar karena tidak mampu menyesuaikan dengan kondisi perekonomian yang ada.
Namun tidak sedikit pula perusahaan-perusahaan kecil yang masih bertahan karena
tidak tergantung pada perusahaan swasta asing, melainkan melalui memberdayakan
koperasi. Koperasi merupakan salah satu usaha bersama yang dilakukan masyarakat
untuk mencapai tujuan kesejahteraan seluruh anggota.
Koperasi simpan
pinjam (KSP) merupakan salah satu jenis koperasi yang paling banyak ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Koperasi ini berfungsi sebagai lembaga
perkreditan, yang tugasnya adalah menghimpun dana dari para anggota, dan
mendistribusikan dana tersebut adalah menghimpun dana tersebut pada anggota
nasabah. Dalam kegiatan usaha jasanya memberikan layanan pengajuan kredit akan
menjadi sektor penting di dunia perkoperasian Indonesia, sejalan dengan
meningkatnya persaingan bidang koperasi, hanya koperasi yang memperhatikan
kepuasan debitur dan calon debiturlah yang mampu bertahan.
Kondisi ini
menyebabkan pihak koperasi harus mempunyai perencanaan dengan pengendalian
diperlukan teknik-teknik pemasaran baik kualitas, pelaksanaan promosi maupun
penyaluran distribusi, selain itu ditunjang dengan memberikan pelayanan,
fasilitas dan prosedur yang baik guna menarikkonsumen atau calon konsumen untuk
membeli katau menggunakan produk yang ditawarkan guna memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Dengan demikian
perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena
dengan mengetahui dan memahami perilaku konsumen dapat memberikan kepuasan yang
lebih baik kepada konsumennya sehingga konsumen kemnbali menggunakan jasa
simpan pinjamnya.
Faktor-faktor
yang berhubungan dengan Kepuasan Konsumen
Proses kepuasan konsumen merupakan tahap dalam akhir
menilai setelah dilakukan pengambilan keputusan. Menurut Kotler (2000:124)
pengambilan keputusan adalah pemilihan alternative perilaku tertentu dari
alternative yang ada. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan konsumen
menurut Kotler (2000:221) adalah :
- Harga jasa
- Promosi
- Kualitas jasa
- Pelayanan
- Prosedur
- Fasilitas
Dalam penelitian ini peneliti menganalisis mengenai
variable-variabel yang berhubungan dengan kepuasan konsumen yaitu pelayanan,
fasilitas dan prosedur. Adapun penjelasan mengenai konsumen adalah sbb.
A.Pelayanan
yang Berhubungan dengan Kepuasan Konsumen
Pelayan merupakan layanan yang diberikan oleh
perusahaan. Pelayanan ini dapat bersifat langsung dimana konsumen dapat
memberikan bantuan secara langsung kepada konsumen maupun perusahaan dapat
menyediakan media layanan untuk membantu dan mepermudah konsumen untuk
melakukan transaksi. Pelayanan sifatnya memberikan bantuan bagi konsumen yang
membutuhkan informasi mengenai suatu produk yang diberi. Apabila pelayanan yang
diberikan baik maka konsumen akan merasa puas menggunakan produk yang dibelinya
karena konsumen merasa terpenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan harapan
konsumen.
Menurut Kotler (2000:49) dalam membangun keputusan
konsumen dapat melalui kualitas pelayanan yang dapat berpengaruh pada kemampuan
untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan latau tersirat dimana pelayanan
bersifat menolong dan menyediakan segala sesuatu yang diperlukan pelanggan.
Oleh karena itu pemasar harus menjadi pelindung pelanggan secara konstan di
dalam memberikan solusi terbaik kepada pelanggan.
Pelayanan yang diberikan dapat membuat kesan yang
baik, maka perusahaan tersebut dapat mepengaruhi atau merangsang pembeli atau
konsumen untuk melakukan pembelian, dan dengan pelayanan yang baik dapat
menimbulkan satu tingkat kepuasan yang tinggi dalam diri konsumen yang
berakibat konsumen akan terus berhubungan dan setia menggunakan produk yang
ditawarkan.
B.Fasilitas
yang Berpengaruh dengan Kepuasan Konsumen
Fasilitas
merupakan faktor penunjang yang dapat diberikan kepada konsumen dimana penyedia
fasilitas yang dilakukan perusahaan dapat menarik minat konsumen untuk membeli.
Apabila fasilitas yang disediakan bagus maka konsumen akan tertarik melakukan
pembelian atau pengulangan penggunaan terhadap produk jasa.
Menurut Alma (2000:234) salah satu timbulnya
ketidakpuasan adalah sarana dan kondisi fisik yang tidak menunjang dimana
fasilitas merupakan interior atau kondisi yang dimiliki perusahaan baik berupa
bangunan, interior, peralatan, perabot maupun sarana dan prasarana yang lain
tersedia untuk dipakai atau dipergunakan serta dinikmati oleh konsumen.
Sehingga fasilitas berontasi pada keputusan konsumen
dan selera konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan maka
penyediaan fasilitas harus diperhatikan kesesuaian dengan kebutuhan, keinginan,
dan melakukan pembelian dengan demikian perusahaan dapat menambah langganan
baru yang pada akhirnya dapat meningkatkan pembelian terhadap produk atau jasa
tersebut.
C.prosedur
Berpengaruh dengan Kepeuasan Konsumen
Prosedur menurut Mulyadi (2002:10) bahwa system adalah
suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu, untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Menurut Zaki Baridwan (2000:3) prosedur
adalah tuntutan pekerjaan, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian
atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan seragam transaksi-transaksi
perusahaan yang terjadi.
Prosedur yang mudah sangat berpengaruh terhadap
pencapaian kepuasan konsumen dimana prosedur yang tidak berbelit-belit dan
didalam pengurusannya secara cepat. Oleh karena itu pengusaha perlu memikirkan
tentang prosedur seca5ra tepat karena prosedur yang berbelit-belit akan
menyusahkan konsumen dan tidak menarik dalam memutuskan menggunakan produk atau
jasa tersebut.
Pengetian
Kredit
Istilah kredit berasal dari Bahasa Yunani (credere)
yang berarti kepercayaan. Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan.
Seorang atau suatu badan usaha yang memberika kredit (kreditur) percaya bahwa
penerima kredit (debitur) dimasa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu
yang telah dijanjikan.
Dalam arti ekonomi “Kredit adalah penundaan pembayaran
dari prestasi yang diberika sekarang, baik dalam bentuk barang, uang, maupun
jasa”. Dengan demikian kredit dapat diartikan bahwa pihak kesatu memberikan
prestasi baik berupa barang, uang maupun jasa kepada pihak lain, sedangkan
kontra prestasi (imbal balas jasa) yang akan diterima dalam jangka waktu
tertentu.
Nama :
Afriyanti Rimayu
NMP/Kelas : 20211289/2EB09
Tahun : 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar